Sabtu, 05 Maret 2011

Si' PKM-GT ketemu pa' Edi

Memulai.. cerita-cerita di blog, waaaah ga ngerti mau cerita apa..
Tapi sebenernya aku cuma mau sharing aja. Ada sebuah kejadian waktu itu, dimana kami "Anak-anak berandal CRC" menjelang selesai ngerjain PKM-GT.

          Alhadulillah kami (anak-anak brandal CRC, gitu sih kata yang lain), akhirnya bisa nyelesaikan PKM-GT. Kendala-kendala yang ada sudah bisa di lewati, kayak ngatuk, ga ada motivasi, idenya lagi 'skak-mat', lagi galau, lagi sakit, ga semangat, harus pulang cepat, tabrakan sama jadwal kuliah n praktikum, termasuk kendala saat kami selesai konsultasi sama dosen. Kata temen" kelompok lain, yang paling menegangkan adalah saat konsultasi sama Pa' Edi. Kejadiannya beda-beda antara kelompok satu sama yang lain (ya iya lah), ada yang PKMnya di kritik habis-habisan dari awal, ada yang sedikit di kritik n malah diajak ngobrol + bercanda selama 1,5 jam (bayangin), ada yang di bilang PKMnya abstrak (hahaha), ada yang di bilang PKMnya bagus, ada yang PKMnya harus ganti total, tapi yang paling kasian adalah yang PKMnya harus berhenti gara" bingung sama bahan PKMnya, yaaah padahalkan sayang banget.
          Untuk kelompok lain mungkin sudah beberapa kali ketemu dan konsultasi dengan beliau, tapi sayangnya kelompokku cuma dapat jatah 1 kali konsultasi dan tau berapa jam? eh, bukan berapa jam, berapa menit? Kami dapat jatah kurang dr 5 menit! bayangkan! yang seharusnya konsultasi apa aja yang bakal jadi kendala PKM kami, akhirnya cuma bisa tanya-tanya singkat dan sedikit bercanda. Sebenarnya untuk bertemu beliau berapapun waktunya beliau bisa saja, cuma sekarang tergantung pada kelompok yang ingin bertemu, apa mereka sangup berlama-lama?hehe
          Mungkin semua salah kami, gara-gara waktu pengerjaan PKMnya yang terlalu lama jadi kami hanya dapat bertemu beliau sekali, tapi kesempatan bertemu dengan penilai nasional itupun tetap kami ambil. Awalnya kelompokku (aku n Qisty, si Uli lagi praktikum) nungu sama kelompok lain yang juga mau masuk (ada buanyak! dan sudah sore), tapi Qisty diajak masuk ruangan beliau barengan sama mba-mba angkatan atas (sebut saja Mba X dan Y) karna sebelumnya kami liat ada 2 kelompok yang masuknya bareng. Tapi saat Qisty masih ke kamar kecil, saat itu pula mba-mba itu masuk ke ruangan beliau, disinilah terjadi misscomunication (seharusnya mungkin aku ikut masuk tanpa Qisty dan nunggu giliran konsulnya di dalam ruangannya) tapi apa mau dikata saat ingin masuk bersama mba-mbanya tubuhku bergetar, badanku panas dingin, kakiku ga bisa gerak, kapalaku pusing, hatiku cenat-cenut (halah lebai). Maksudnya 'nanggung' siapa tau Qisty bentar lagi balik dari 'ruangan pembuangan' itu (jadikan bisa bareng) n aku juga sungkan sama mba-mbanya (kan yang kenal Qisty).
         Setelah dia datang akhirnya dengan langkah sedikit berat, aku dan Qisty masuk ke ruangan beliau, tanpa permisi-permisi Qisty langsung masuk dan mau duduk padahal di situ masih ada mba X dan Y yang lagi konsultasi, kacau deh. Saat Qisty mau duduk suasana jadi hening sejenak.. Pa' Edi tanya: "ini kelompoknya juga?" Mbanya jawab: "bukan pa." hening sejenak lagi.. Jeng-jeeeng! dengan muka tak bersalah Qisty minggat dari ruangan yang sedang haus darah itu sambil cengar-cengir minta maaf, begitupun aku. Pa' Edi hanya berkata: "ya antri dulu." Qisty jawab: "saya kira sudah selesai pa." Pa' Edi lagi: "belum ko ini." Terus mbanya: "udah ko pa" (disertai gerakan berdiri dan mau keluar ruangan dengan muka kayak habis jatoh dari motor) huahahahaha sumpah mba X kayak bener-bener dapat pertolongan pertama dari kami gara-gara kami masuk gitu aja ke ruangan beliau. Masya Allaaah maafkan kami mba e, kita miskom.
          Yaaah akhirnya Pa' Edi pun bingung dan dengan terpaksa mempersilahkan kami masuk. Tapi saat kami masuk, bapaknya malah keluar. Gubrak! apa gerangan terjadi? Kami kira beliau ngambek gara-gara kejadian tadi, syukurnya ternyata beliau hanya cape' dan mau jalan-jalan dulu sebentar. Singkat cerita (yang sebenarnya memang singkat) beliau masuk lalu memeriksa PKM kami dan memberi komentar juga saran + sedikit bercanda tentang judul PKMnya. Akupun sempat bertanya sedikit tentang kendala yang mungkin terjadi, tapi karena seruangan dengan beliau serasa di 'padang rumput nan sejuk' (dengan arti sebaliknya), pertanyaan yang sudah di jawabpun hangus tebakar tak sempat tercatat di otak. Dan dengan mood beliau yang sedang tidak dalam keadaan baik, kamipun sungkan untuk berlama-lama dan bertanya lebih banyak, setelah pertanyaan habis beliau malah berkata: "yang di luar masih banyak ya?" aku jawab: "iya pa" beliau balas: "ya sudah suruh langsung banyak aja kelomponya, biar 5 menit 5 menit aja".
          Akhirnya kami keluar dengan membawa sedikit pengalaman, bahwa menghadapi orang disegani nan pintar itu harus dengan tenang dan rencana tersusun rapi + harus tau kondisi mood. Dan setelah pertemuan itu kamipun berlomba dengan waktu untuk memperjelas yang belum jelas dari PKM kami. Dan setelah pengiriman berkas PKM berakhir, aku dapat banyak banget ilmu yang bermanfaat, salah satunya gemana cara nulis yang bener n ngebuat format" tertentu pake MS word (ini berguna banget buat nanti kita skripsi ato ngajuin prposal loh!). Makanya ayo ikut PKM n ikutan masuk CRC! :D
Dan yang ga kalah seru setelah PKM adalah hari jum'at nan kelabu saat seorang anak berandal ultah (beneran). haha
*To be continue